”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat”. (Al Hadits)

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdul 'Aziz Telah menceritakan kepada kami Abu 'Umar Hafsh bin Maisarah dari Zaid...

Apakah Kami Dapat Melihat Allah Pada Hari Kiamat?

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdul 'Aziz Telah menceritakan kepada kami Abu 'Umar Hafsh bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu dia berkata; sejumlah orang pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Ya Rasulullah, apakah kami dapat melihat Allah pada hari kiamat?

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab. 'Ya, ' apakah kalian merasa kesulitan melihat matahari yang terang benderang serta tidak ada mendung?

"Mereka berkata: "Tidak wahai Rasulullah!"

lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kalian merasa kesullitan melihat rembulan pada malam purnama yang tidak ada mendung dibawahnya?",

mereka berkata; "Tidak, wahai Rasulullah!"

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kalian akan melihat-Nya kelak pada hari kiamat tanpa merasa kesulitan sebagaimana kalian melihat salah satu dari keduanya. Pada hari kiamat, sang penyeru akan mengumumkan, setiap umat mengikuti apa yang mereka sembah. Maka mereka yang menyembah selain Allah seperti berhala dan tuhan-tuhan yang lain akan berjatuhan ke neraka. Hingga yang tinggal hanyalah mereka yang menyembah Allah baik orang-orang yang saleh maupun orang yang jahat dan sejumlah orang dari ahlu kitab.


Kemudian orang Yahudi akan dipanggil, Allah akan bertanya kepada mereka: Apa yang kamu sembah?

Mereka menjawab; 'Kami menyembah Uzair putra Allah.

Maka akan dikatakan kepada mereka; 'Kalian adalah para pendusta! Karena Allah tidak pernah mengambil istri atau memilik anak. Apa yang sekarang kalian inginkan?

Mereka menjawab; 'Kami sangat haus ya Rabb, maka berilah kami minum. Maka mereka digiring dan ditunjukan, 'Minumlah. Pada saat itulah mereka akan dikumpulkan di dalam api neraka yang bentuknya seperti fatamorgana yang saling merusak satu sama yang lainnya. Kemudian mereka akan ditenggelamkan ke dalam api neraka.

Setelah itu orang-orang Nashrani akan dipanggil, Apa yang kamu sembah?

Mereka menjawab; 'Yesus putra Allah.

Maka dikatakan kepada mereka: 'Kalian adalah para pendusta! Karena Allah tidak pernah mengambil istri atau memilik anak. Apa yang sekarang kalian inginkan? 

Maka mereka menjawab sebagaimana orang Yahudi dan akan dilemparkan ke dalam api neraka. Kemudian yang tetap tinggal adalah mereka yang hanya beribadah kepada Allah. Baik itu orang saleh atau orang yang berbuat kejahatan. 

Allah akan mendatangi mereka dalam bentuk yang mendekati gambaran mereka tentang Dia dalam benak mereka. Akan dikatakan kepada mereka; Apa yang kalian tunggu? Setiap bangsa mengikuti tuhan yang disembahnya didunia.
Mereka akan menjawab; Kami meninggalkan orang-orang di dunia ketika kami sedang sangat membutuhkan mereka dan kami tidak mengambil mereka sebagai tandingan. Sekarang kami sedang menunggu Rabb kami yang kami sembah.
Maka Allah akan berkata; Akulah Rabb kalian, mereka akan senantiasa berkata, sebanyak dua atau tiga kali; 'Kami tidak menyekutukan Allah.' (HR. Bukhari: 4215) http://hadits.in/bukhari/4215

--------------------------------------------------

Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri telah mengabariku Sa'id dan 'Atho' bin Yazid, bahwasanya Abu Hurairah mengabari keduanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -lewat jalur periwayatan lain-Telah mengabariku Mahmud telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah mengabari kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Atho' bin Yazid Al Laitsi dari Abu Hurairah mengatakan;
Beberapa orang bertanya, 'wahai Rasulullah, apakah kami bisa melihat Tuhan kami pada hari kiamat? '

Nabi menjawab: "Apakah kalian mendapat kesulitan melihat matahari ketika tidak ada mendung?" 

'Tidak wahai Rasulullah' Jawab mereka.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi; "Apakah kalian menadapat kesulitan melihat rembulan ketika purnama?"

Mereka menjawab; 'Tidak wahai Rasulullah'. 

Nabi bersabda: "Sungguh kalian melihat-Nya pada hari kiamat. Allah kemudian menghimpun seluruh manusia kemudian berfirman; 'Siapa yang menyembah sesuatu, hendaklah ia mengikuti sesembahannya, ' Orang-orang pun mengikuti yang pernah disembahnya, ada yang mengikuti matahari karena menyembahnya, ada yang mengikuti bulan karena menyembahnya, ada yang mengikuti thaghut (segala sesembahan selain Allah) karena menyembahnya, sehingga yang tersisa adalah umat ini yang didalamnya terdapat orang-orang munafiknya.

Allah kemudian mendatangi mereka dengan bentuk yang belum pernah mereka kenal, dan mengatakan; 'Aku adalah Tuhan kalian' Namun mereka malah menjawab; 'kami berlindung kepada Allah dari-MU, inilah tempat kami, sampai Tuhan kami mendatangi kami, kalaulah Tuhan kami mendatangi kami, niscaya kami mengenal-NYA.'
Kemudian Allah mendatangi mereka dengan bentuk yang mereka kenal dan mengatakan; 'AKU tuhan kalian! ' 'Betul, engkau tuhan kami' Jawab mereka. Mereka lantas mengikuti-Nya dan dipasanglah jembatan jahannam."

Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Akulah manusia pertama-tama yang menyeberangi. Dan doa para rasul ketika itu ialah; 'Allahumma Sallim-sallim (ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah).' Dalam jembatan itu terdapat sekian banyak besi-besi pengait seperti pohon yang berduri tajam. Bukankah kalian pernah melihat pohon berduri tajam?". 'betul, ya Rasulullah, ' jawab mereka. 

Nabi meneruskan; 'Besi-besi pengait itu bagaikan pohon berduri tajam, hanya tidak ada yang tahu besarannya selain Allah. Besi-besi pengait itu menyambar manusia tergantung dengan amalan mereka, ada diantara mereka yang celaka lantaran amalannya, ada diantara mereka yang tercabik kemudian selamat. Hingga jika Allah selesai memutuskan diantara hamba-Nya, dan ingin mengeluarkan yang dikehendaki-NYA dari neraka dari mereka yang mengucapkan laa-ilaaha-illallah, Dia perintahkan malaikat untuk mengentaskan mereka, dan para malaikat mengenali mereka dengan bekas-bekas sujud, dan Allah mengharamkan neraka untuk memakan bekas-bekas sujud yang ada pada diri anak Adam, malaikat pun mengentaskan mereka setelah mereka gosong terbakar, mereka diguyur air yang disebut dengan air kehidupan, sehingga mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya biji di tepi sungai, dan ada seseorang diantara mereka menghadapkan wajahnya kearah neraka dan mengatakan; 'Ya tuhanku, bau neraka telah menyesakkan hidungku dan nyalanya telah membakarku, maka palingkanlah wajahku dari neraka.' Hamba itu tiada henti memanjatkan doa untuk dipalingkan wajahnya dari neraka.
Maka Allah berfirman; 'bisa jadi engkau jika AKU kabulkan permintaanmu, kamu minta yang lain lagi! ' hamba itu menjawab; 'Tidak, demi kebesaran -MU, aku tidak akan meminta yang lain lagi'. Allah pun memalingkan wajahnya dari neraka. Tetapi setelah itu ia meminta kembali; 'ya Tuhanku, dekatkanlah aku ke pintu surga!.' Allah menegur; 'Bukankah engkau telah menyatakan sanggup untuk tidak meminta-KU selainnya, celaka engkau wahai anak adam, betapa banyaknya alasanmu! ' hamba itu tiada henti memohon, sehingga Allah pun menjawab; 'bisa jadi jika AKU kabulkan permintaanmu, kamu akan meminta-KU yang lain lagi'. Hamba menjawab; 'Tidak, demi kebesaran-MU, saya tidak akan meminta-MU selainnya.' Maka Allah meminta janji dan ikrar agar ia tidak meminta-NYA selain itu, sehingga Allah mendekatkannya ke pintu surga.

Namun setelah hamba tadi melihat isinya, ia diam beberapa saat sesuai kehendak Allah, kemudian ia berkata; 'Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga! '
Allah menjawab; 'Bukankah engkau telah menyatakan sanggup untuk tidak meminta-KU selainnya, celaka engkau wahai anak Adam, alangkah banyaknya alasanmu'. Hamba terus merengek dengan mengucapkan; 'Wahai Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku menjadi manusia yang paling sengsara.' Hamba tiada henti memanjatkan doanya hingga Allah tertawa. Dan jika Allah telah tertawa, berarti ia mengizinkan hamba-NYA masuk surga. Setelah hamba memasukinya, dikatakan kepadanya; 'mengkhayallah seperti ini! ' maka ia pun mengkhayal, kemudian dikatakan kepadanya lagi; 'mengkhayallah seperti ini! ' maka ia pun mengkhayal sampai khayalannya benar-benar habis, kemudian Allah berkata kepadanya; 'Inilah bagimu dan semisalnya'.

" Kata Abu Hurairah; 'itulah laki-laki penghuni surga yang terakhir kali masuk.' Kata 'Atho`; Dan Abu Sa'id Al Khudzri sedang duduk bersama Abu Hurairah, dan ia tidak merubah haditsnya sedikitpun hingga ketika sampai sabdanya; 'Ini bagimu dan semisalnya bersamanya.' Maka Abu Sa'id menyelah; aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: 'Ini bagimu dan sepuluh kali semisalnya.' Abu Hurairah menjawab; 'yang aku hafal adalah semisalnya bersamanya.' (HR. Bukhari: 6088) - http://hadits.in/bukhari/6088

-------------------------------------

Dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id dia berkata, telah menceritakan kepadaku Hafsh bin maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa sekelompok manusia pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, 'Wahai Rasulullah! Apakah kami melihat Rabb kami pada Hari Kiamat?"

"Beliau menjawab, "Apakah kalian berdesak-desakan dalam melihat matahari di siang hari yang terang tanpa awan?"

Mereka menjawab, "Tidak wahai Rasulullah."

Beliau pun berkata, "Apakah kalian berdesak-desakan dalam melihat bulan di malam purnama yang tidak ada awannya?"

Mereka menjawab, "Tidak."

Lalu beliau bersabda: "Tidaklah kalian berdesak-desakan dalam melihat Rabb kalian, melainkan sebagaimana kalian (tidak) berdesak-desakan dalam melihat salah satu dari keduanya. Pada hari kiamat, seorang penyeru akan menyerukan 'Hendaklah setiap umat mengikuti sesuatu yang dahulu mereka sembah', hingga tidaklah ada seorang pun yang menyembah selain Allah berupa berhala, dan patung melainkan mereka akan terjerumus ke dalam neraka, hingga tidak ada yang tersisa seorang pun kecuali orang yang menyembah Allah; baik itu orang yang baik dan buruk, dan sisa Ahli Kitab.

Lalu orang Yahudi dipanggil dan ditanyakan kepada mereka, 
'Apa yang dahulu kalian sembah? ' 

Mereka menjawab, 'Kami dahulu menyembah Uzair, putera Allah.'

Maka dikatakan, 'Kalian telah berdusta, Allah tidak menjadikan isteri dan anak.
Lalu apa yang kalian inginkan? ' 

Mereka menjawab, 'Kami haus wahai Rabb kami, maka berilah kami minum.' 
Lalu mereka diberi isyarat pada sesuatu yang membuat mereka hilang dahaganya, mereka kemudian digiring hingga ke neraka, seakan-akan fatamorgana, sebagian memukul sebagian yang lain, lalu mereka terjerumus ke dalam neraka.'

Kemudian kaum Nashrani dipanggil, lalu mereka ditanya, 
'Apa yang dahulu kalian sembah?' 

mereka menjawab, 'Kami dahulu menyembah al-Masih, putera Allah.'

Lalu dikatakan kepada mereka, 'Kalian telah berbohong. Allah tidak mengambil istri dan anak.' 
Maka dikatakan kepada mereka, 'Apa yang kalian inginkan? ' 
Mereka menjawab, 'Kami haus wahai Rabb kami, berilah kami minum.' Beliau bersabda: "Lalu diisyaratkan kepada mereka. 'Tidakkah kalian minum.' dan mereka dikumpulkan di neraka Jahannam, seakan-akan neraka tersebut fatamorgana yang mana sebagian mereka memukul sebagian yang lain, lalu jatuh ke dalam neraka, hingga tidak tersisa melainkan orang yang menyembah Allah dari kalangan orang baik dan orang fajir.

Allah lalu mendatangi mereka dalam bentuk yang paling ringan yang dapat mereka lihat. 
Allah berfirman; “apa yang kalian tunggu, padahal setiap umat mengikuti apa yang mereka sembah?.”

Mereka berkata; “wahai Rabb kami, kami memisahkan diri dari manusia di dunia ketika kami membutuhkan apa yang kami butuhkan kepada mereka, akan tetapi kami tidak berteman dengan mereka.”

Maka Allah berfirman; “aku adalah rabb kalian.”

Maka mereka berkata; “aku berlindung kepada Allah dari-Mu, kami tidak akan menyekutukan Allah dengan sesuatupun.” Mereka ucapakan dua kalia atau tiga kali, sehingga sebagian mereka hampir-hampir berbalik, maka Allah bertanya; “apakah diantara kalian dan Dia mempunyai tanda-tanda, yang dapat kalian kenal dengan tanda-tanda itu?”

mereka menjawab; “ya” maka di singkaplah betis-Nya, sehingga tidak tersisa orang yang sebelumnya bersujud kepada Allah dari dalam dirinya (ikhlas) kecuali Allah izinkan baginya untuk bersujud. Dan tidak tersisa orang yang sebelumnya bersujud karena ego dan riya` kecuali Allah jadikan punggungnya menjadi satu lipatan, setiap kali hendak bersujud maka dia tersungkur diatas tengkuknya.

Kemudian mereka mengangkat kepala mereka dan Allah telah berubah ke bentuk yang dapat mereka lihat pertama kalinya, 
Allah berfirman: “aku adalah Rabb kalian.” Maka mereka berkata; “Engkau Rabb kami.” Kemudian di bentangkan jembatan di atas Jahannam, dan berlakulah syafa'at pada saat itu, mereka berguman; “ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah.”

Ada yang bertanya; 'wahai Rasulullah, apakah jembatan itu?”

beliau menjawab; “tempat yang licin yang dapat menggelincirkan, disana terdapat besi-besi pencakar, besi-besi pengait dan duri besi yang terbuat dari pohon-pohon berduri. Maka orang-orang mu'min akan melewatinya seperti kedipan mata, seperti kilat, seperti angin, seperti burung, seperti kuda-kuda yang berlari kencang, dan hewan tunggangan.
Maka orang muslim akan ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik tertunda dan ada yang terlempar kedalam neraka jahannam. Sehingga ketika orang-orang mu'min terbebas dari neraka, maka demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, tidaklah salah seorang dari kalian yang begitu gigih memohon kepada Allah didalam menuntut al haq pada hari kiamat untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka, mereka berseru; wahai rabb kami, mereka selalu berpuasa bersama kami, salat bersama kami, dan berhaji bersama kami.”

Maka dikatakan kepada mereka; “keluarkanlah orang-orang yang kalian ketahui.”
Maka bentuk-bentuk mereka hitam kelam karena terpanggang api neraka, kemudian mereka mengeluarkan begitu banyak orang yang telah di makan neraka sampai pada pertengahan betisnya dan sampai kedua lututnya.
Kemudian mereka berkata; “ wahai rabb kami tidak tersisa lagi seseorang pun yang telah engkau perintahkan kepada kami.”
Kemudian Allah berfirman; “kembalilah kalian, maka barangsiapa yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan seberat dinar, maka keluarkanlah dia.”
Mereka pun mengeluarkan jumlah yang begitu banyak, kemudian mereka berkata; “wahai rabb kami, kami tidak meninggalkan di dalamnya seorangpun yang telah Engkau perintahkan kepada kami.”

Kemudian Allah berfirman; “kembalilah kalian, maka barangsiapa yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan seberat setengah dinar, maka keluarkanlah dia.”
Maka mereka pun mengeluarkan jumlah yang banyak. Kemudian mereka berkata lagi; “wahai Rabb kami, kami tidak menyisakan di dalamnya seorang pun yang telah Engkau perintahkan kepada kami.”

Kemudian Allah berfirman; “kembalilah kalian, maka siapa saja yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan seberat biji jagung, keluarkanlah.”
Maka merekapun kembali mengeluarkan jumlah yang begitu banyak. Kemudian mereka berkata; “wahai Rabb kami, kami tidak menyisakan di dalamnya kebaikan sama sekali.” 

Abu Sa'id al Khudri berkata, "Jika kalian tidak mempercayai hadits ini silahkan kalian baca ayat: (Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.) (Qs. An Nisa: 40).


Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ   ۚ  وَاِنْ تَكُ حَسَنَةً يُّضٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَّدُنْهُ اَجْرًا عَظِيْمًا

"Sesungguhnya Allah tidak akan mendzalimi seseorang walaupun sebesar biji zarrah dan jika ada kebaikan sekecil zarrah, niscaya allah akan melipat gandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya” (QS. An-Nisa' 4: Ayat 40)


Allah lantas berfirman: "Para Malaikat, Nabi dan orang-orang yang beriman telah memberi syafaat, sekarang yang belum memberikan syafaat adalah Dzat Yang Maha Pengasih."
Kemudian Allah menggenggam satu genggaman dari dalam neraka, dari dalam tersebut Allah mengeluarkan suatu kaum yang sama sekali tidak melakukan kebaikan, dan mereka pun sudah berbentuk seperti arang hitam. Allah kemudian melemparkan mereka ke dalam sungai di depan surga yang disebut dengan sungai kehidupan. Mereka kemudian keluar dari dalam sungai layaknya biji yang tumbuh di aliran sungai, tidakkah kalian lihat ia tumbuh (merambat) di bebatuan atau pepohonan mengejar (sinar) matahari. Kemudian mereka (yang tumbuh layaknya biji) ada yang berwarna kekuningan dan kehijauan, sementara yang berada di bawah bayangan akan berwarna putih."

Para sahabat kemudian bertanya, "Seakan-akan baginda sedang menggembala di daerah orang-orang badui?' Beliau melanjutkan: "Mereka kemudian keluar seperti mutiara, sementara di lutut-lutut mereka terdapat cincin yang bisa diketahui oleh penduduk surga. Dan mereka adalah orang-orang yang Allah merdekakan dan Allah masukkan ke dalam surga tanpa dengan amalan dan kebaikan sama sekali.

Allah kemudian berkata: "Masuklah kalian ke dalam surga. Apa yang kalian lihat maka itu akan kalian miliki."
Mereka pun menjawab, "Wahai Rabb kami, sungguh Engkau telah memberikan kepada kami sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang pun dari penduduk bumi."
Allah kemudian berkata: "(Bahkan) apa yang telah Kami siapkan untuk kalian lebih baik dari ini semua."
Mereka kembali berkata, "Wahai Rabb, apa yang lebih baik dari ini semua!"
Allah menjawab: "Ridla-Ku, selamanya Aku tidak akan pernah murka kepada kalian."

Muslim berkata, "Aku membacakan hadits ini di hadapan Isa bin Hammad Zughbah al Mishri berkenaan dengan syafaat. Aku katakan kepadanya, "Aku sampaikan hadits ini darimu, bahwa engkau pernah mendengar dari Laits bin Sa'd dari Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Zaid bin Aslam dari Atha bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri bahwasanya ia berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kami akan melihat Rabb kami?"
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam balik bertanya: "Apakah kalian mendapatkan bahaya dalam melihat matahari di hari yang cerah?"
kami menjawab; 'Tidak." Kemudian aku melanjutkan hadits tersebut hingga selesai. Dan hadits tersebut semisal hadits Hafsh bin Maisarah." Dan ia menambahkan setelah perkataannya, "tanpa dengan amalan dan kebaikan sama sekali." Kemudian dikatakan kepada mereka, "Bagi kalian apa yang kalian lihat dan seperti itu bersamanya."
Abu Sa'id berkata, "telah sampai kepadaku bahwa jembatan lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang."
Mereka berkata, 'Wahai rabb kami, engkau telah memberikan kepada kami sesuatu yang tidak diberikan kepada seorang pun di atas alam." Dan kalimat setelahnya. Dan Isa bin Hammad menyepakatinya." Telah menceritakannya kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Aun telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam sama dengan isnad keduanya seperti hadits Hafsh bin Maisarah, sampai kepada kalimat yang terakhir, dan di sana terdapat penambahan dan pengurangan." (HR. Muslim: 269) - http://hadits.in/muslim/269


0 coment�rios: