وَاِنْ کُنْتُمْ
فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى
عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ
وَادْعُوْا شُهَدَآءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ
اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
"(Sekiranya kamu
merasa ragu) atau bimbang (tentang apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami)
maksudnya tentang Alquran yang Kami wahyukan kepada Muhammad, bahwa itu
benar-benar dari Allah, (maka buatlah sebuah surah yang sebanding dengannya)
dengan surah yang diwahyukan itu. 'Min mitslihi', min yang berarti dari,
maksudnya di sini ialah untuk menjadi keterangan atau penjelasan, hingga
artinya ialah yang sebanding dengannya, baik dalam kedalaman makna maupun dalam
keindahan susunan kata serta pemberitaan tentang hal-hal gaib dan sebagainya.
Yang dimaksud dengan 'surah' ialah suatu penggal perkataan yang mempunyai
permulaan kesudahan dan sekurang-kurangnya terdiri dari tiga ayat. (Dan ajaklah
saksi-saksimu) maksudnya tuhan-tuhanmu yang kamu sembah itu (selain dari Allah)
untuk menjadi penolong-penolongmu, (jika kamu orang-orang yang benar) bahwa
Alquran itu hanyalah buatan dan ucapan Muhammad belaka, maka cobalah lakukan
demikian, bukankah kamu orang-orang yang berlidah fasih seperti Muhammad
pula?"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
23)
فَاِنْ لَّمْ
تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوْا
النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۚ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ
"Tatkala mereka
tidak mampu memenuhi permintaan itu, maka Allah swt. berfirman, (Dan jika kamu
tidak dapat melakukan) apa yang disebutkan itu disebabkan kelemahan dan ketidakmampuanmu
(dan kamu pasti tidak akan dapat melakukannya) demikian itu untuk
selama-lamanya disebabkan terhalang mukjizat Alquran itu, (maka jagalah dirimu
dari neraka) dengan jalan beriman kepada Allah dan meyakini bahwa Alquran itu
bukanlah ucapan manusia (yang kayu apinya terdiri dari manusia), yakni
orang-orang kafir (dan batu), misalnya yang dipakai untuk membuat patung-patung
atau berhala-berhala mereka. Maksudnya api neraka itu amat panas dan tambah
menyala dengan bahan bakar manusia dan batu jadi bukan seperti api dunia yang
hanya dapat dinyalakan dengan kayu bakar atau yang lainnya (yang disediakan
bagi orang-orang kafir) sebagai alat untuk menyiksa mereka. Kalimat belakang
ini dapat menjadi kalimat baru atau menunjukkan keadaan yang lazim."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
24)
وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ
اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ
مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا
مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا
ۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا
مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ
مُتَشَابِهًا ۗ وَلَهُمْ فِيْهَآ
اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۙ ۙ وَّهُمْ
فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"(Dan
sampaikanlah berita gembira) kabarkanlah (kepada orang-orang yang beriman) yang
membenarkan Allah (dan mengerjakan kebaikan), baik yang fardu atau yang sunah
(bahwa bagi mereka disediakan surga-surga), yaitu taman-taman yang ada
pepohonan dan tempat-tempat kediaman (yang mengalir di bawahnya) maksudnya di
bawah kayu-kayuan dan mahligai-mahligainya (sungai-sungai) maksudnya air yang
berada di sungai-sungai itu, karena sungai artinya ialah galian tempat
mengalirnya air, sebab airlah yang telah menggali atau menjadikannya 'nahr' dan
menisbatkan 'mengalir' pada selokan disebut 'majaz' atau simbolisme. (Setiap
mereka diberi rezeki di dalam surga itu) maksudnya diberi makanan (berupa
buah-buahan, mereka mengatakan, Inilah yang pernah) maksudnya seperti inilah
yang pernah (diberikan kepada kami dulu), yakni sebelum masuk surga, karena
buah-buahan itu seperti itu pula ciri masing-masingnya, hampir serupa. (Mereka
disuguhi) atau dipetikkan buah itu (dalam keadaan serupa), yakni warnanya
tetapi berbeda rasanya, (dan diberi istri-istri) berupa wanita-wanita cantik
dan selainnya, (yang suci) suci dari haid dan dari kotoran lainnya, (dan mereka
kekal di dalamnya) untuk selama-lamanya, hingga mereka tak pernah fana dan
tidak pula dikeluarkan dari dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
25)
اِنَّ اللّٰهَ
لَا يَسْتَحْـيٖۤ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا
مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ
فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَـقُّ مِنْ
رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ
كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ
بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ
كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا
يُضِلُّ بِهٖۤ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَ
"Untuk menolak
perkataan orang-orang Yahudi, Apa maksud Allah menyebutkan barang-barang hina
ini, yakni ketika Allah mengambil perbandingan pada lalat dalam firman-Nya,
...dan sekiranya lalat mengambil sesuatu dari mereka dan pada laba-laba dalam
firman-Nya, Tak ubahnya seperti laba-laba, Allah menurunkan: (Sesungguhnya
Allah tidak segan membuat) atau mengambil (perbandingan) berfungsi sebagai
maf`ul awal atau obyek pertama, sedangkan (apa juga) kata penyerta yang diberi
keterangan dengan kata-kata yang di belakangnya menjadi maf`ul tsani atau obyek
kedua hingga berarti tamsil perbandingan apa pun jua. Atau dapat juga sebagai
tambahan untuk memperkuat kehinaan, sedangkan kata-kata di belakangnya menjadi
maf`ul tsani (seekor nyamuk) yakni serangga kecil, (atau yang lebih atas dari
itu) artinya yang lebih besar dari itu, maksudnya Allah tak hendak mengabaikan
hal-hal tersebut, karena mengandung hukum yang perlu diterangkan-Nya. (Ada pun
orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa ia), maksudnya perumpamaan
itu (benar), tepat dan cocok dengan situasinya (dari Tuhan mereka, tetapi
orang-orang kafir mengatakan, Apakah maksud Allah menjadikan ini sebagai
perumpamaan?) Matsalan atau perumpamaan itu berfungsi sebagai tamyiz hingga
berarti dengan perumpamaan ini. 'Ma' yang berarti 'apakah' merupakan kata-kata
pertanyaan disertai kecaman dan berfungsi sebagai mubtada atau subyek.
Sedangkan 'dza' berarti yang berikut shilahnya atau kata-kata pelengkapnya
menjadi khabar atau predikat, hingga maksudnya ialah 'apa gunanya?' Sebagai
jawaban terhadap mereka Allah berfirman: (Allah menyesatkan dengannya),
maksudnya dengan tamsil perbandingan ini, (banyak manusia) berpaling dari
kebenaran disebabkan kekafiran mereka terhadapnya, (dan dengan perumpamaan itu,
banyak pula orang yang diberi-Nya petunjuk), yaitu dari golongan orang-orang
beriman disebabkan mereka membenarkan dan mempercayainya (Tetapi yang
disesatkan-Nya itu hanyalah orang-orang yang fasik), yakni yang menyimpang dan
tak mau menaati-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
26)
الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ
عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ
مِيْثَاقِهٖ ۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ
اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖۤ اَنْ
يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ ۗ
اُولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
"(Orang-orang
yang) merupakan 'na`at' atau sifat (melanggar janji Allah) melanggar kewajiban
yang ditugaskan Allah kepada mereka dalam Kitab-Kitab Suci berupa keimanan
kepada Nabi Muhammad saw. (setelah teguhnya) setelah kukuhnya perjanjian itu,
(dan memutus apa yang diperintahkan Allah dengannya untuk dihubungkan), yakni
beriman dan menghubungkan silaturahmi dengan Nabi saw. serta lain-lainnya. Anak
kalimat 'untuk dihubungkan' menjadi kata ganti dari 'dengannya', (dan membuat
kerusakan di muka bumi) dengan melakukan maksiat serta menyimpang dari keimanan
(merekalah) orang-orang yang mempunyai sifat seperti yang dilukiskan itu
(orang-orang yang rugi) karena mereka dimasukkan ke dalam neraka untuk
selama-lamanya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
27)
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ
بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاکُمْ ۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ
ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
" (Mengapa kamu
kafir) hai warga Mekah? (kepada Allah, padahal) sesungguhnya (tadinya kamu
mati) yakni ketika masih menjadi mani dalam sulbi bapakmu (lalu kamu
dihidupkan-Nya) dalam rahim ibumu dan di dunia dengan jalan meniupkan roh pada
tubuhmu. Pertanyaan di sini untuk menyatakan keheranan atas kekafiran mereka
padahal bukti-bukti cukup ada atau dapat juga sebagai celaan dan kecaman
terhadap mereka, (kemudian dimatikan-Nya) ketika sampainya ajalmu (lalu
dihidupkan-Nya kembali) pada saat berbangkit (kemudian kamu dikembalikan
kepada-Nya) yakni setelah berbangkit itu lalu dibalas-Nya amal perbuatanmu.
Sebagai alasan kemungkinan saat berbangkit, Allah berfirman,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
28)
هُوَ الَّذِيْ
خَلَقَ لَـكُمْ مَّا فِى
الْاَرْضِ جَمِيْعًا ۙ ثُمَّ اسْتَوٰۤى
اِلَى السَّمَآءِ فَسَوّٰٮهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ
وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
"(Dialah yang
telah menciptakan bagimu segala yang terdapat di muka bumi) yaitu menciptakan
bumi beserta isinya, (kesemuanya) agar kamu memperoleh manfaat dan mengambil
perbandingan darinya, (kemudian Dia hendak menyengaja hendak menciptakan)
artinya setelah menciptakan bumi tadi Dia bermaksud hendak menciptakan pula
(langit, maka dijadikan-Nya langit itu) 'hunna' sebagai kata ganti benda yang
dimaksud adalah langit itu. Maksudnya ialah dijadikan-Nya, sebagaimana didapati
pada ayat yang lain, 'faqadhaahunna,' yang berarti maka ditetapkan-Nya mereka,
(tujuh langit dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu) dikemukakan secara
'mujmal' ringkas atau secara mufasshal terinci, maksudnya, Tidakkah Allah yang
mampu menciptakan semua itu dari mula pertama, padahal Dia lebih besar dan
lebih hebat daripada kamu, akan mampu pula menghidupkan kamu kembali?"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
29)
وَاِذْ قَالَ
رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى
الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ
فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا
وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ
بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ ۗ قَالَ
اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
"(Dan) ingatlah,
hai Muhammad! (Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi) yang akan mewakili Aku dalam
melaksanakan hukum-hukum atau peraturan-peraturan-Ku padanya, yaitu Adam. (Kata
mereka, Kenapa hendak Engkau jadikan di bumi itu orang yang akan berbuat
kerusakan padanya) yakni dengan berbuat maksiat (dan menumpahkan darah) artinya
mengalirkan darah dengan jalan pembunuhan sebagaimana dilakukan oleh bangsa jin
yang juga mendiami bumi? Tatkala mereka telah berbuat kerusakan, Allah mengirim
malaikat kepada mereka, maka dibuanglah mereka ke pulau-pulau dan ke
gunung-gunung (padahal kami selalu bertasbih) maksudnya selalu mengucapkan
tasbih (dengan memuji-Mu) yakni dengan membaca 'subhaanallaah wabihamdih',
artinya 'Maha suci Allah dan aku memuji-Nya'. (dan menyucikan-Mu)
membersihkan-Mu dari hal-hal yang tidak layak bagi-Mu. Huruf lam pada 'laka'
itu hanya sebagai tambahan saja, sedangkan kalimat semenjak 'padahal' berfungsi
sebagai 'hal' atau menunjukkan keadaan dan maksudnya adalah, 'padahal kami
lebih layak untuk diangkat sebagai khalifah itu!' (Allah berfirman,)
(Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui) tentang maslahat atau
kepentingan mengenai pengangkatan Adam dan bahwa di antara anak cucunya ada
yang taat dan ada pula yang durhaka hingga terbukti dan tampaklah keadilan di
antara mereka. Jawab mereka, Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih
mulia dan lebih tahu dari kami, karena kami lebih dulu dan melihat apa yang
tidak dilihatnya. Maka Allah Taala pun menciptakan Adam dari tanah atau lapisan
bumi dengan mengambil dari setiap corak atau warnanya barang segenggam, lalu
diaduk-Nya dengan bermacam-macam jenis air lalu dibentuk dan ditiupkan-Nya roh
hingga menjadi makhluk yang dapat merasa, setelah sebelumnya hanya barang beku
dan tidak bernyawa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
30)
وَعَلَّمَ اٰدَمَ
الْاَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى
الْمَلٰٓئِكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـئُوْنِيْ بِاَسْمَآءِ هٰٓؤُلَآءِ
اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
"(Dan
diajarkan-Nya kepada Adam nama-nama) maksudnya nama-nama benda (kesemuanya)
dengan jalan memasukkan ke dalam kalbunya pengetahuan tentang benda-benda itu
(kemudian dikemukakan-Nya mereka) maksudnya benda-benda tadi yang ternyata
bukan saja benda-benda mati, tetapi juga makhluk-makhluk berakal, (kepada para
malaikat, lalu Allah berfirman) untuk memojokkan mereka, (Beritahukanlah kepada-Ku)
sebutkanlah (nama-nama mereka) yakni nama-nama benda itu (jika kamu memang
benar.) bahwa tidak ada yang lebih tahu daripada kamu di antara makhluk-makhluk
yang Kuciptakan atau bahwa kamulah yang lebih berhak untuk menjadi khalifah.
Sebagai 'jawab syarat' ditunjukkan oleh kalimat sebelumnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
31)
قَالُوْا سُبْحٰنَكَ
لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا
مَا عَلَّمْتَنَا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ
الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
"(Jawab mereka,
Maha suci Engkau!) artinya tidak sepatutnya kami akan menyanggah kehendak dan
rencana-Mu (Tak ada yang kami ketahui, kecuali sekadar yang telah Engkau
ajarkan kepada kami) mengenai benda-benda tersebut. (Sesungguhnya Engkaulah)
sebagai 'taukid' atau penguat bagi Engkau yang pertama, (Yang Maha Tahu lagi
Maha Bijaksana.) hingga tidak seorang pun yang lepas dari pengetahuan serta
hikmah kebijaksanaan-Mu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
32)
قَالَ يٰٓـاٰدَمُ
اَنْۢبِئْهُمْ بِاَسْمَآئِهِمْ ۚ فَلَمَّآ اَنْۢبَاَهُمْ
بِاَسْمَآئِهِمْ ۙ قَالَ اَلَمْ
اَقُلْ لَّـكُمْ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ
ۙ وَاَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا
كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ
"(Allah
berfirman, Hai Adam! Beritahukanlah kepada mereka) maksudnya kepada para
malaikat itu (nama mereka) yakni benda-benda itu. Maka disebutnya satu persatu
menurut nama masing-masing berikut hikmah diciptakannya oleh Allah. (Maka
setelah diberitahukannya kepada mereka nama benda-benda itu, Allah berfirman)
kepada mereka guna mencela mereka, (Bukankah sudah Kukatakan kepada kalian
bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi) maksudnya mengetahui barang yang
tersembunyi pada keduanya, (dan mengetahui apa yang kamu lahirkan) yaitu ucapan
yang kamu keluarkan, yaitu, 'Kenapa hendak Engkau jadikan...dan seterusnya'
(dan apa yang kamu sembunyikan.) yaitu ucapan yang kamu sembunyikan, seperti
Allah tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih pandai dari
kami."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
33)
وَاِذْ قُلْنَا
لِلْمَلٰٓئِكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّاۤ اِبْلِيْسَ ۗ
اَبٰى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ
"(Dan) ingatlah!
(Ketika Kami berfirman kepada para malaikat, Sujudlah kalian kepada Adam!)
Maksudnya sujud sebagai penghormatan dengan cara membungkukkan badan, (maka
mereka pun sujud, kecuali Iblis) yakni nenek moyang bangsa jin yang ada di
antara para malaikat, (ia enggan) tak hendak sujud (dan menyombongkan diri)
dengan mengatakan bahwa ia lebih mulia daripada Adam (dan Iblis termasuk
golongan yang kafir) dalam ilmu Allah Taala."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
34)
وَقُلْنَا يٰٓـاٰدَمُ
اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَـنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا
حَيْثُ شِئْتُمَا ۖ وَلَا تَقْرَبَا
هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
"(Dan Kami
berfirman, Hai Adam! Berdiamlah kamu) yakni kamu sendiri 'kamu' yang kedua
berfungsi sebagai penguat bagi yang pertama dan dihubungkan dengannya yang
ditampilkan sebagai dhamir atau kata ganti yang tersembunyi (bersama istrimu)
yakni Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri (dalam
surga ini dan makanlah di antara makanan-makanannya) (yang banyak) dan tidak
dilarang (di mana saja kamu sukai, tetapi janganlah kamu dekati pohon ini)
pohon anggur atau batang gandum ini atau lain-lainnya, maksudnya jangan memakan
buahnya (hingga kamu menjadi orang-orang yang zalim.) atau durhaka."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
35)
فَاَزَلَّهُمَا الشَّيْطٰنُ
عَنْهَا فَاَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيْهِ
ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚ وَلَـكُمْ
فِى الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ
"(Lalu keduanya
digelincirkan oleh setan) oleh Iblis dan menurut suatu qiraat 'fa-azaalahumaa',
artinya maka Iblis pun menyingkirkan keduanya (daripadanya), maksudnya dari
dalam surga dengan memperdayakan serta mengatakan kepada mereka, Maukah kalian
saya tunjukkan suatu macam pohon kekal yang akan mengekalkan kehidupan kalian?
Itulah dia syajaratul khuldi atau pohon keabadian? Ia tidak lupa bersumpah atas
nama Allah bahwa mereka hanyalah hendak menyampaikan nasihat dan anjuran baik
belaka. Maka Adam dan Hawa pun memakan buah itu, (dan Allah mengeluarkan mereka
dari keadaan yang mereka alami semula), yakni dari nikmat surga (dan firman
Kami, Turunlah kalian!) maksudnya ke bumi, yakni kalian berdua bersama anak
cucu kalian itu (menjadi musuh bagi yang lain) disebabkan penganiayaan sebagian
kalian terhadap lainnya, (dan bagi kalian tersedia tempat kediaman di bumi),
artinya tempat menetap (dan kesenangan) berupa hasil tumbuh-tumbuhan yang
kalian senangi dan dapat kalian nikmati (sampai waktu tertentu) maksudnya
hingga saat datangnya ajal kalian nanti."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
36)
فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ
مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ
اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
"(Kemudian Adam
menerima beberapa kalimat dari Tuhannya), yakni dengan diilhamkan-Nya
kepadanya, menurut suatu qiraat 'Adama' dibaca nashab, sedangkan 'kalimatun'
dibaca rafa`, sehingga arti kalimat menjadi, maka datanglah kepada Adam kalimat
dari Tuhannya, yakni yang berbunyi rabbanaa zhalamnaa anfusanaa, artinya Ya
Tuhan kami, kami telah berbuat aniaya kepada diri kami... dan seterusnya. Maka
Adam pun menyampaikan doanya dengan ayat tersebut. (maka Allah menerima
tobatnya), artinya mengampuni dosanya (Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat)
terhadap hamba-hamba-Nya (lagi Maha Penyayang) terhadap mereka."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
37)
قُلْنَا اهْبِطُوْا
مِنْهَا جَمِيْعًا ۚ فَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ
مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِـعَ
هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ
وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
"(Kami berfirman,
Turunlah kalian daripadanya) maksudnya dari surga (semuanya) diulanginya dan dihubungkan-Nya
dengan kalimat yang mula-mula tadi (kemudian jika) asalnya dari 'in maa' yang
diidgamkan menjadi 'immaa' yang berarti jika; 'in' huruf syarat dan 'maa'
sebagai tambahan. (datang petunjuk-Ku kepada kalian) berupa Kitab dan rasul,
(maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku) lalu ia beriman kepada-Ku dan
beramal serta taat kepada-Ku (niscaya tak ada kekhawatiran atas mereka dan
tidak pula mereka berduka cita), yakni di akhirat kelak, karena mereka akan
masuk surga."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
38)
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا
وَكَذَّبُوْا بِـاٰيٰتِنَآ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا
خٰلِدُوْنَ
"(Adapun
orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami) mendustakan kitab-kitab
suci Kami (mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya) mereka tetap
tinggal di sana untuk selama-lamanya, tidak akan mati dan tidak pula akan
keluar."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
39)
يٰبَنِيْٓ اِسْرَآءِيْلَ
اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَوْفُوْا بِعَهْدِيْٓ اُوْفِ بِعَهْدِكُمْ ۚ
وَاِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ
"(Hai Bani
Israel!) maksudnya ialah anak cucu Yakub (Ingatlah akan nikmat karunia-Ku yang
telah Kuberikan kepada kalian) maksudnya kepada nenek moyang kalian, berupa
menyelamatkan kalian dari kejaran Firaun, membelah lautan, menaungkan awan dan
lain-lain, yaitu mensyukurinya dengan jalan taat kepada-Ku, (dan penuhilah
janji kalian kepada-Ku) yang telah kalian janjikan dulu, berupa keimanan kepada
Muhammad (niscaya Kupenuhi pula janji-Ku kepada kalian) berupa pemberian pahala
dan masuk surga (dan hanya kepada-Kulah kalian harus takut) hingga kalian tidak
berani menyalahi janji itu, dan kalian tidak perlu takut kepada pihak
lain."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
40)
وَاٰمِنُوْا بِمَآ
اَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُمْ وَلَا
تَكُوْنُوْآ اَوَّلَ كَافِرٍۢ بِهٖ
ۖ وَلَا تَشْتَرُوْا بِاٰيٰتِيْ
ثَمَنًا قَلِيْلًا وَّاِيَّايَ فَاتَّقُوْنِ
"(Dan berimanlah
kalian pada apa yang Kuturunkan), yakni Alquran (yang membenarkan apa yang ada
beserta kalian), yaitu Taurat berupa kesamaan dalam ketauhidan kenabian
Muhammad (dan janganlah kalian menjadi orang yang pertama kafir kepadanya),
yakni dari golongan Ahlul Kitab karena orang-orang yang di belakang itu hanya
akan mengikuti sikap dan tindakan kalian, sehingga dosa kekafiran mereka akan
terpikul di atas pundak kalian (dan janganlah kalian jual) janganlah kalian
tukar (ayat-ayat-Ku) yang terdapat dalam Kitab Suci kalian tentang sifat-sifat
dan ciri-ciri Muhammad (dengan harga yang rendah) dengan pengganti yang rendah
nilainya berupa harta dunia. Maksudnya janganlah kalian sembunyikan karena
khawatir tidak akan memperoleh lagi keuntungan-keuntungan yang kalian dapatkan
selama ini dari nenek moyang kalian (dan hanya kepada-Kulah kalian harus
bertakwa) maksudnya harus takut dalam hal itu dan bukan kepada selain-Ku."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
41)
وَلَا تَلْبِسُوا
الْحَـقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَـقَّ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"(Dan janganlah
kalian campur aduk) (barang yang hak) yang telah Kuturunkan kepada kalian
(dengan yang batil) yang kamu ada-adakan (dan) jangan pula (kalian sembunyikan
yang hak itu) berupa sifat dan ciri-ciri Muhammad (sedangkan kalian mengetahui)
bahwa ia hak adanya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
42)
وَلَا تَلْبِسُوا
الْحَـقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَـقَّ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"(Dan janganlah
kalian campur aduk) (barang yang hak) yang telah Kuturunkan kepada kalian
(dengan yang batil) yang kamu ada-adakan (dan) jangan pula (kalian sembunyikan
yang hak itu) berupa sifat dan ciri-ciri Muhammad (sedangkan kalian mengetahui)
bahwa ia hak adanya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
42)
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ
وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ
"(Dan dirikanlah
sholat, bayarkan zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk) artinya
sholatlah bersama Muhammad dan para sahabatnya. Lalu Allah Taala menunjukkan
kepada para ulama mereka yang pernah memesankan kepada kaum kerabat mereka yang
masuk Islam, Tetaplah kalian dalam agama Muhammad, karena ia adalah agama yang
benar!"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
43)
اَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ
بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ اَنْفُسَكُمْ وَاَنْتُمْ تَتْلُوْنَ الْكِتٰبَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
"(Mengapa kamu
menyuruh orang lain berbuat kebaikan), yaitu beriman pada kerasulan Muhammad
(sedang kamu melupakan dirimu sendiri) hingga kamu mengabaikannya dan tak mau
beriman kepadanya (padahal kamu membaca Kitab), yakni Taurat, di dalamnya
tercantum ancaman atau siksaan terhadap orang yang tidak sesuai perkataan
dengan perbuatannya! (Tidaklah kamu pikirkan?) akan akibat jelek perbuatanmu
agar kamu insaf? Yang menjadi bahan pertanyaan dan kecaman ialah kalimat sedang
kamu melupakan ..... dan seterusnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat
44)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
,*Tafsir Al-Jalalain
0 coment�rios: