”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat”. (Al Hadits)

google.com Apakah kamu pernah mengalami situasi di mana secara sadar kamu tahu betul situasi yang kamupikir kamu telah melalui sebelumny...

Deja Vu Menurut Medis

google.com
Apakah kamu pernah mengalami situasi di mana secara sadar kamu tahu betul situasi yang kamupikir kamu telah melalui sebelumnya? Apakah kamu pernah mengalami situasi di mana kamu bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya dan kemudian benar-benar terjadi, kamu merasa seperti kamu telah melalui sebelumnya? Jika kamu pernah mengalami hal-hal ini, itu disebut Deja vu. Banyak dari kita telah mendengar kata ini, tapi mungkin sedikit yang tahu maknanya.

Deja vu Istilah pertama kali diperkenalkan oleh Emile Boirac yang adalah seorang peneliti di psikologi nasional Perancis. Deja vu merupakan peristiwa di mana seseorang merasa yakin telah mengalami situasi baru sebelumnya. Selama pertemuan situasi baru, seseorang merasa afinitas dengan apa pun yang dialami di masa lalu. Setelah melalui hal yang sama baru saja terjadi di masa lalu atau telah melihat hal itu dalam mimpinya.

Beberapa Jenis Deja vu:



Deja Vu Senti: ini mengacu pada perasaan sesuatu "yang sudah dirasakan". Ini adalah fenomena psikologis, dan para peneliti percaya bahwa sesuatu yang telah dirasakan di masa lalu itu sangat mirip dengan saat ini dirasakan. Kesamaan di kedua pengalaman ini membuat seseorang merasa bahwa ia telah merasakan hal yang sama di masa lalu.

Deja Vu Vecu: perasaan bahwa semuanya berjalan hanya identik dengan apa yang terjadi sebelumnya. Seseorang yang mengalami perasaan Deja vecu mengklaim mengetahui apa yang akan terjadi lebih sedikit dan kadang-kadang merasa ia ada dalam pikiran.


Deja Vu Visite: adalah perasaan tidak pernah mengunjungi tempat yang benar-benar baru, mengklaim memiliki pengetahuan tentang tempat yang belum dikunjungi. Klaim untuk mengetahui geografi tempat, dan dia tidak ada di sana. Deja visite dibedakan oleh pengetahuan yang tidak wajar tentang tempat yang belum dikunjungi.




Para peneliti telah menemukan bahwa Deja vu bisa menjadi hasil dari kegagalan sistem kelistrikan otak. Deja vu diyakini sensasi palsu pada memori atau memori. Beberapa obat juga diyakini dianggap sebagai salah satu faktor yang memicu Deja vu. Obat-obatan seperti amantadine dan phenylpropanolamine telah diteliti sebagai penyebab perasaan Deja vu.

0 coment�rios: